Minggu, 14 April 2013

Sirkuit Mugello

Informasi Tentang Sirkuit Mugello

Gambar Lintasan Sirkuit Mugello Italia Profil Sirkuit MotoGP: Mugello, Italia
Panjang: 5,245 km (3,259 mil)
Lebar: 14 m
Jumlah tikungan kiri: 6
Jumlah tikungan kanan: 9
Panjang lintasan lurus: 1,141 km (0,709 mil)
Dibuat tahun: 1974

foto udara sirkuit mugello Profil Sirkuit MotoGP: Mugello, Italia
Foto Udara Sirkuit Mugello, Italia | Courtesy: motogp.com

    Sirkuit Mugello merupakan salah satu sirkuit penyelenggara motogp yang terletak 30 km dari kota Florence, Italia. Sirkuit Mugello merupakan sirkuit modern dengan fasilitas yang sangat baik. Sirkuit ini dibeli oleh Ferrari tahun 1988.

     Sirkuit ini telah direnovasi menjadi sirkuit dengan standar tinggi dan dikenal memiliki reputasi yang semakin baik sebagai salah satu sirkuit yang paling up to date, indah dan juga aman. Sirkuit Mugello memadukan tikungan cepat dan lambat dengan kurva yang menawan dan lintasan lurus yang panjang membuat Mugello sebagai salah satu sirkuit yang paling menantang untuk para pembalap dan para insinyur balapan.

      Sirkuit Mugello menyelenggarakan balapan grandprix pertama nya tahun 1976. Keindahan alam disekitar sirkuit Mugello juga indah dengan jajaran pohon di lembah Tuscan. Keindahan alam, kualitas sirkuit, serta antusiasme para penonton membuat balapan motogp di sirkuit Mugello selalu menarik.

5 Pembalap Tersukses MotoGp

            Perjalanan karier Valentino Rossi sebagai pebalap di MotoGP memang tak perlu diragukan lagi. Meskipun tak sesukses dulu ketika masih di Yamaha, namun nyatanya Rossi tetap diperhitungkan dalam perebutan titel juara. Keputusan Rossi untuk hengkang dari Ducati dan kembali ke Yamaha memang terus mengundang pro dan kontra. Adapun kontra datang dari pesaingnya, Casey Stoner.

            Kritikan bernada sinis dilontarkan oleh Stoner. Maklum saja, pasalnya Stoner justru pernah menjadi juara dunia dengan menunggangi Ducati, kendaraan yang dianggap gagal membawa Rossi sebagai juara itu. Meskipun begitu, nama Valentino Rossi rupanya masih tetap di atas Stoner meski kini bersama Ducati ia hanya mampu menempati urutan ke-8 dengan belum pernah menjadi juara di seri manapun. Namun bersama Yamaha Rossi justru sudah empat kali menjadi juara dunia. Raihannya tersebut pun membuat Rossi dinobatkan sebagai pebalap MotoGP tersukses.

           Sementara itu, Stoner harus puas berada di bawah Rossi dengan berada di peringkat dua sebagai pebalap MotoGP tersukses. Lalu, bagaimana dengan Lorenzo dan Dani Pedrosa? Jorge Lorenzo masih boleh berbangga hati karena ia mampu menempati urutan ketiga. Sayang hal serupa tak dapat dirasakan Pedrosa. Dani Pedrosa justru tak masuk ke dalam 10 besar pebalap tersukses. Berikut ini daftar peringkat 10 besar Pebalap MotoGP tersukses:

1. Valentino Rossi
Juara: 2008-2009 (Yamaha), 2002-2005 (Yamaha)
Rossi menjadi ikon MotoGP Italia sejak mengawali karir di kejuaraan Grand Prix pada 1996 di kelas 125cc dengan motor Aprilia. Torehan 11 kali juara dunia membuatnya tercatat sebagai pembalap MotoGP/500cc pertama yang mampu memenangi 79 seri Grand Prix.

2. Casey Stoner
Juara: 2011 (Honda RC212V), 2007 (Ducati GP7)
Pembalap berkebangsaan Australia ini mulai ikut MotoGP pada tahun 2006 bersama tim Honda. Sepanjang karirnya di dunia balapan, Stoner yang saat ini berada di peringkat tiga telah mampu memenangi 37 kejuaraan Grand Prix.

3. Jorge Lorenzo
Juara: 2010 (Yamaha)
Lorenzo yang berkebangsaan Spanyol ini sudah menjuarai Grand Prix sebanyak 22 kali dan 5 kali memenangi Grand Prix. Saat ini ia masih kokoh berada di puncak klasemen.

4. Nicky Hayden
Juara: 2006 (Honda)
Pebalap yang bernama lengkap Nicholas "Nicky" Patrick Hayden memulai debutnya pada tahun 2003. Saat itu ia langsung mampu berada di urutan ke-7. Hingga kini, ia telah satu kali menjadi juara dunia dengan tiga kemenangan pada seri Grand Prix.

5. Kenny Roberts, Jr
Juara: 2000 (Suzuki), 1978-1980 (Yamaha)
Pria kelahiran 31 Desember 1951 ini menjadi orang Amerika pertama yang mampu menjadi juara dunia, yaitu pada tahun 1978 silam. Total ia sudah tiga kali menjadi juara dunia dan 22 kali juara Grand Prix, ditambah dua kali juara Grand Prix untuk kelas 250cc, sehingga tercatat 24 kali juara.

Sejarah MotoGp


              Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.


                  GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc, dan berubah menjadi 800cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.

Kamis, 11 April 2013

Selamat Jalan "Si Kriwul"

Marco Simoncelli tewas secara tragis di arena MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Minggu 23 Oktober 2011. Pembalap berambut kribo asal Italia itu meninggalkan banyak kenangan bagi pecinta MotoGP.

Dianggap sebagai calon raja MotoGP, dia meninggal dunia tanpa sempat menyabet posisi nomor satu. Sepanjang karirnya, raihan terbaik pembalap baru berusia 24 itu adalah podium kedua di MotoGP Australia, sepekan sebelum balapan di Sepang.


Semasa hidupnya Super Sic--julukan Simoncelli-- dianggap sebagai pembalap yang bernyali tinggi di atas trek, bahkan tergolong luar biasa nekat. Gara-gara gaya membalapnya yang "bengal" itu, dia kerap mendapat kritik sekaligus decak kagum dari lawan dan pengagumnya.

Di luar trek, Simoncelli terkenal dekat dengan fans. Meskipun penampilannya urakan, "si rambut kriwil" juga dikenal bersahabat erat dengan banyak pembalap lainnya. Legenda MotoGP, Valentino Rossi, bahkan menganggapnya bak adik kandungnya sendiri. 

Berikut Biografi Dari "Si Rambut Kriwil"

-    Nama lengkap : Marco Simoncelli
-    Kebangsaan : Italia
-    Tempat dan tanggal lahir : Cattolica, 20 Januari 1987
-    Tim saat ini : Gresini Honda
-    Nomor motor : 58
-    Jumlah seri GP : 132
-    Jumlah kemenangan GP : 14
-    Juara dunia GP : 1 kali di GP250cc tahun 2008

Selamat jalan Marco, anda akan selalu dikenang oleh pecinta motogp, semoga amal ibadah anda diterima disisi-Nya.

Selasa, 09 April 2013

Raja Tikungan

Biografi


  • Nama  : Valentino Rossi
  • Lahir   : Urbino, 16 Februari 1979
  • Kebangsaan   : Italia
  • Tinggi/Berat  : 180cm/69kg




Valentino Rossi pembalap kelahiran Urbino, Italia 16 Februari 1979 adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berbeda yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah mempunyai banyak rekor dan prestasi yang melampaui para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP.


Dalam karirnya sepanjang GP Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.

Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini membuat Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” jika memperoleh kemenangan dan kerap memberikan “kneepad” atau topi kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium.

Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor” setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.


Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang